ENCODING DATA
Encoding data atau disebut juga Pengkodean data. Sistem pengkodean data, dalam penyaluran data antar komputer, data yang disalurkan harus dimengerti oleh setiap perangkat, baik oleh pengirim maupun penerima. Untuk itu digunakan sistem sandi sesuai standard. Suatu karakter didefinisikan sebagai huruf, angka, tanda aritmetik dan tanda khusus lainya.
Kode-kode yang sering digunakan pada beberapa sistem komunikasi data dan dikenal oleh berbagai terminal diantaranya adalah ASCII dan kode ABCDIC.
ASCII
Kode tujuh bit yang dikenal dengan nama Internasional Alphabet No.5 dari Internasional Standar Organisation (ISO). Di Indonesia lebih dikenal dengan nama kode ASCII (American Standard Code for Information Exchange). Kode ini merupakan kode alphanumeric yang paling popular dalam teknik komunikasi data. Kode ini menggunakan tujuh bit untuk operasinya sedangkan bit ke delapan dapat ditambahkan untuk posisi pengecekan bit secara even atau odd parity.
Kode tujuh bit yang dikenal dengan nama Internasional Alphabet No.5 dari Internasional Standar Organisation (ISO). Di Indonesia lebih dikenal dengan nama kode ASCII (American Standard Code for Information Exchange). Kode ini merupakan kode alphanumeric yang paling popular dalam teknik komunikasi data. Kode ini menggunakan tujuh bit untuk operasinya sedangkan bit ke delapan dapat ditambahkan untuk posisi pengecekan bit secara even atau odd parity.
Jenis kode yang lain adapula seperti :
1. Kode Baudot yaitu Ada kode 4-an, 5-an, 6-an, dan 8-an yang digunakan untuk pengiriman telegraph yang disimpan di pita berupa lubang tutup. Untuk lubang sebanyak 6 kali berturut-turut disebut sebagai kode 6-an, begitu juga yang lainya. Kode ini juga digunakan sebagai satuan kecepatan pengiriman data.
2. Kode 4 atau Kode 8 Kombinasi yang diijinkan adalah 4 bit “1” dan 4 bit “0” sehingga dapat dibuat kombinasi 70 karakter.
3. Kode BCD (binary code desimal) Terdiri dari 6 bit perkarakter dengan kombinasi 64 karakter, terdiri dari 9 bit ,1 bit awal, 6 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir.
4. Kode EBCID Menggunakan 8 bit perkarakter dengan 256 kombinasi karakter, terdiri dari 1 bit awal, 8 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir.
Encoding dan Decoding
Encoding, merupakan proses pengkonversian suatu sumber data analog maupun digital menjadi sinyal digital. Bentuk sinyal yang dihasilkan nantinya bergantung kepada teknik encoding dan media transmisi yang digunakan. Sinyal yang paling banyak dikenal adalah sinyal audio yang berbentuk gelombang bunyi dan dapat didengar oleh manusia. Sinyal ini biasa disebut dengan speech. Sinyal yang dihasilkan dari speech tersebut memiliki komponen frekuensi antara 20 Hz sampai 20 kHz. Tetapi sebagian spektrum energinya terkonsentrasi pada frekuensi rendah. Untuk menjadikan sinyal digital, maka sumber analog di encoding terlebih dahulu menjadi sinyal digital. Data digital atau analog akan melewati suatu alat yang disebut dengan encoder yang digunakan untuk melakukan encoding sehingga menghasilkan sinyal digital. Sinyal digital tersebut digunakan dalam kegiatan transmisi data. Sedangkan untuk menuju kepada penerima akan diubah kembali pada sinyal asli baik analog maupun digital. Untuk itu digunakan alat yang disebut dengan nama decoder dan proses perubahan sinyal yang dinamakan decoding.
Encoding, merupakan proses pengkonversian suatu sumber data analog maupun digital menjadi sinyal digital. Bentuk sinyal yang dihasilkan nantinya bergantung kepada teknik encoding dan media transmisi yang digunakan. Sinyal yang paling banyak dikenal adalah sinyal audio yang berbentuk gelombang bunyi dan dapat didengar oleh manusia. Sinyal ini biasa disebut dengan speech. Sinyal yang dihasilkan dari speech tersebut memiliki komponen frekuensi antara 20 Hz sampai 20 kHz. Tetapi sebagian spektrum energinya terkonsentrasi pada frekuensi rendah. Untuk menjadikan sinyal digital, maka sumber analog di encoding terlebih dahulu menjadi sinyal digital. Data digital atau analog akan melewati suatu alat yang disebut dengan encoder yang digunakan untuk melakukan encoding sehingga menghasilkan sinyal digital. Sinyal digital tersebut digunakan dalam kegiatan transmisi data. Sedangkan untuk menuju kepada penerima akan diubah kembali pada sinyal asli baik analog maupun digital. Untuk itu digunakan alat yang disebut dengan nama decoder dan proses perubahan sinyal yang dinamakan decoding.
Penggunaan Sistem Pengkodean
Sejak ditemukannya radio maka penggunaannya semakin lama semakin banyak dan berbagai macam. Hal ini menimbulkan permasalahan yaitu padatnya jalur komunikasi yang menggunakan radio. Bisa dibayangkan jika pada suatu kota terdapat puluhan stasiun pemancar radio FM dengan bandwidth radio FM yang disediakan antara 88 MHz – 108 MHz. Tentunya ketika knob tunning diputar sedikit maka sudah ditemukan stasiun radio FM yang lain. Ini belum untuk yang lain seperti untuk para penggemar radio kontrol yang juga menggunakan jalur radio. Bahkan untuk pengontrollan pintu garasi juga menggunakan jalur radio. Jika kondisi ini tidak ada peraturannya maka akan terjadi tumpang tindih pada jalur radio tersebut.
Alternatifnya yaitu dengan menggunakan cahaya sebagai media komunikasinya. Cahaya dimodulasi oleh sebuah sinyal carrier seperti halnya sinyal radio dapat membawa pesan data maupun perintah yang banyaknya hampir tidak terbatas dan sampai saat ini belum ada aturan yang membatasi penggunaan cahaya ini sebagai media komunikasi.
Sejak ditemukannya radio maka penggunaannya semakin lama semakin banyak dan berbagai macam. Hal ini menimbulkan permasalahan yaitu padatnya jalur komunikasi yang menggunakan radio. Bisa dibayangkan jika pada suatu kota terdapat puluhan stasiun pemancar radio FM dengan bandwidth radio FM yang disediakan antara 88 MHz – 108 MHz. Tentunya ketika knob tunning diputar sedikit maka sudah ditemukan stasiun radio FM yang lain. Ini belum untuk yang lain seperti untuk para penggemar radio kontrol yang juga menggunakan jalur radio. Bahkan untuk pengontrollan pintu garasi juga menggunakan jalur radio. Jika kondisi ini tidak ada peraturannya maka akan terjadi tumpang tindih pada jalur radio tersebut.
Alternatifnya yaitu dengan menggunakan cahaya sebagai media komunikasinya. Cahaya dimodulasi oleh sebuah sinyal carrier seperti halnya sinyal radio dapat membawa pesan data maupun perintah yang banyaknya hampir tidak terbatas dan sampai saat ini belum ada aturan yang membatasi penggunaan cahaya ini sebagai media komunikasi.